Dinkominfo – Mendengar kata koridor yang terbayang adalah lorong yang panjang. Namun Koridor di Surabaya, tak hanya sebuah lorong kosong, namun adalah sebuah ruang kerja yang mewadahi setiap inovasi dan kolaborasi anak muda kreatif di Surabaya.
Koridor Coworking Space menjadi komitmen Pemerintah Kota Surabaya dalam menciptakan ekosistem yang memberdayakan para kreator, inovator, dan entrepreneur lokal yang mampu bersaing di tingkat global.
Dengan membawa konsep cangkruk, rembuk dan gumbul, diharapkan coworking space ini dapat menjadikan Kota Surabaya untuk sejajar dengan kota-kota lain di belahan dunia.
Lokasi yang strategis di tengah kota, Gedung Siola, lt. 3 Jl. Tunjungan, No. 19 Surabaya, menjadikan tempat ini sebagai salah satu jujugan para kreatif muda berkumpul, berdiskusi dan mengembangkan idenya.
Aswinda Nur Abdillah, salah seorang kreatif muda yang memanfaatkan Koridor untuk menjalankan bisnis. Pemilik toko online di bidang fesyen ini mengungkapkan bahwa Koridor sangat nyaman sebagai tempat untuk berdiskusi dan bekerja.
“Disini cocok untuk jadi tempat foto-foto, soalnya ada estetik. Unik lah” ujarnya.
Lebih dari 300 kegiatan dan 30.000 kunjungan di Koridor per tahun. Beragam fasilitas dan kenyamanan yang ditawarkan pun melahirkan banyak startup unggulan. Beberapa stratup tersebut diantaranya adalah Riliv, Agenda Kota dan Garda Pangan.
Koridor Coworking Space ini juga menghubungkan masyarakat Surabaya dengan masyarakat lain di Indonesia dalam kolaborasi dan inovasi, dari Surabaya, untuk Indonesia. (ynu/kik).