Accessibility Tools

  • Increase Text
  • Decrease Text
  • Grayscale
  • Negative Contrast
  • Links Underline
  • Text to Speech
  • Reset

Berita

Ini Bentuk Perhatian Pemkot Surabaya Kepada Anak Yatim Piatu

Minggu, 10 Maret 2019 | 5 tahun yang lalu

Sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kepada anak khususnya yatim piatu, Pemkot Surabaya melakukan terobosan dengan program orang tua asuh. Dengan program ini, pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya akan memberikan bantuan berupa biaya sekolah, uang saku dan uang makan bagi mereka. Bantuan berupa buku tabungan tersebut diserahkan secara simbolis pada Sabtu (9/3) di Graha Sawunggaling, Gedung Pemkot Surabaya. 

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dalam sambutannya mengatakan bahwa tujuan utama program orang tua asuh ini untuk memberikan kesempatan yang sama kepada anak-anak yatim piatu di Surabaya, supaya mereka bisa berhasil dan sukses seperti anak-anak lainnya.

Wali Kota juga yakin bahwa anak-anak yang dibantu para pejabat Pemkot Surabaya ini akan berhasil dan bukan tidak mungkin akan menjadi wali kota, menteri dan bahkan presiden. Oleh karena itu, Ia meminta kepada para orang tua atau saudara anak yatim piatu itu supaya menjaga amanah dari pejabat Pemkot Surabaya ini. Bahkan, Ia meminta meskipun ada masalah keluarga, diharapkan tidak mengusik amanah anak-anak yatim piatu ini.

Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga memberikan pencerahan kepada para pejabat Pemkot Surabaya yang telah bersedia menjadi orang tua asuh. Wali Kota menyampaikan terimakasih atas kesediaannya menjadi orang tua asuh dan bersedia membantu anak-anak yatim.

Sementara itu, Kepala Bidang Keagamaan dan Swadaya Sosial Dinas Sosial Kota Surabaya M. Januar Rizal mengatakan hingga saat ini ada 154 pejabat Pemkot Surabaya yang menjadi orang tua asuh bagi 163 anak yatim. Setiap bulan, anak-anak yatim piatu ini akan mendapatkan bantuan untuk uang makan, uang saku dan uang sekolah yang langsung masuk ke rekening mereka masing-masing.

Ia memastikan sementara ini memang mengkhususkan bagi anak-anak yang ada di kawasan eks lokalisasi seperti eks lokalisasi Sememi, Putat Jaya dan Krembangan. Namun begitu, Ia mengaku tidak menutup kemungkinan program ini akan terus berkembang hingga mencakup anak yatim di seluruh Kota Surabaya.

Berita Lainnya