Accessibility Tools

  • Increase Text
  • Decrease Text
  • Grayscale
  • Negative Contrast
  • Links Underline
  • Text to Speech
  • Reset

Berita

Dikbud Kota Bima Studi Benchmarking Pendidikan ke Dispendik

Selasa, 30 April 2019 | 5 tahun yang lalu

Pemerintah Kota (Pemkot) Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) melakukan Studi Benchmarking Pendidikan ke Kota Surabaya, Senin (29/4). Lebih spesifik lagi, kunjungan dilakukan ke Kantor Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya dan beberapa sekolah rujukan di Kota Surabaya.

Rombongan Dikbud Kota Bima berjumlah enam orang, terdiri atas Kasubag Perencanaan dan Keuangan Muslih, Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK), Koordinator Pengawas Sekolah Kota Bima, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah, Kepala SMPN 1 Kota Bima, dan Kepala SDN 15 Kota Bima.

Pihak Dikbud Kota Bima disambut langsung Sekretaris Dispendik Kota Surabaya Aston Tambunan dan Kasubag Penyusunan Program dan Pelaporan Dispendik Kota Surabaya Tri Aji Nugroho.

Kasubag Perencanaan dan Keuangan Dikbud Kota Bima Muslih mengatakan, Kota Surabaya sangat dikenal di Indonesia. Baik sebagi kota model, atau lebih spesifik lagi bidang pendidikan jadi percontohan kota-kota lain. “Kota Bima, NTB, ingin memajukan pendidikan. Akan ada beberapa hal yang kami pelajari dan dalami,” katanya.

Pertama, lanjut dia, pihaknya ingin mempelajari kebijakan pendidikan di Kota Surabaya secara umum. Kedua mengenai pendanaan pendidikan, ketiga pemanfaatan IT dalam pengelolaan pendidikan, dan keempat mengenai kebijakan dan pelaksanaan sekolah rujukan dan sekolah model.
”Kami ingin mempelajari, dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan mengadopsi praktik-praktik yang baik dalam pengelolaan pendidikan di Kota Surabaya,” ujarnya.

Aston Tambunan menjelaskan, untuk pendanaan pendidikan, sekolah di Surabaya menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang bersumber dari APBN dan bantuan operasional pendidikan daerah (Bopda) yang bersumber dari APBD Kota Surabaya. “Hitungannya sama, yakni per siswa,” katanya.

Sementara dalam pemanfaatan IT, sudah ada puluhan aplikasi yang diciptakan. Misalnya saja Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS). Semua perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan keuangan sekolah sudah menggunakan IT. Selain itu, dalam rekrutmen kepala sekolah, juga menggunakan IT melalui Si Cakep. “Untuk seleksi kami menggandeng Unair,” tandasnya.

Berita Lainnya