Koperasi hingga saat ini masih dipandang sebelah mata di berbagai kalangan. Bahkan anggota koperasi yang bergabung pun belum mengerti fungsi dari wadah koperasi itu sendiri. Mayoritas mereka bergabung hanyalah untuk meminjam uang saja. Di sinilah tugas dari pemerintah untuk mengubah mindset para anggota supaya koperasi akan berjalan selayaknya fungsi utama yaitu koperasi sebagai lembaga yang mampu menjalankan suatu kegiatan usaha yang tidak dilakukan oleh lembaga lain, koperasi mampu menjangkau kebutuhan karena berada di tengah-tengah masyarakat, dan koperasi menjadi organisasi yang dimiliki oleh anggotanya.
Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surabaya pun turut terjun membantu masyarakat dalam memberikan pandangan mengenai koperasi sebenarnya melalui Pembinaan SDM Koperasi. Hal ini juga disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surabaya bahwa dengan koperasi dapat membangun kualitas hidup masyarakat dan anggota koperasi pun harus dapat mengetahui perbedaan Koperasi Sejati, Perdati, dan Merpati. Harapannya koperasi yang berbadan hukum ini tetap menjalankan fungsi dengan semangat koperasi.
Anggota ditanamkan wawasan perkoperasian. Berbagai materi diulas dengan detail. Menambah wawasan anggota bahwasanya koperasi mempermudah anggota mencari kebutuhannya. Melalui koperasi pula anggota atau kelompok masyarakat akan semakin kuat karena dilakukan secara gotong royong.
Dalam kegiatan ini peserta diajak bermain bersama supaya ilmu yang diserap lebih mudah dipahami tidak hanya teori saja. Permainan ini membutuhkan waktu hampir 40 menit, mendapatkan respon baik dari peserta. Games entrepreneurial Koperasi berhasil membawa peserta hanyut dalam realita. Waktu mengejar mereka untuk mendapatkan uang yang banyak untuk membayar gaji, sewa, produksi. Negosiasi yang baik antar tim dan pada produsen, kreditur, eksportir, serta bank akan membawa alur permainan ini semakin meraup keuntungan yang melimpah. Itulah pemenangnya.
Games tersebut membuat peserta semakin greget dengan dunia bisnis. “Permainan ini membuat saya harus bergerak cepat dalam semua hal negosiasi kesana kemari apalagi kalau produsennya tidak menempati jumlah pesanan. Bikin kecewa. Apalagi perputaran harinya yang cukup cepat. Permainan ini seperti di kehidupan nyata” Ungkap peserta perwakilan dari tim merah.
Ternyata games ini mempunyai banyak manfaat yang bisa diambil untuk siklus di koperasi. Hikmah yang dapat diambil untuk koperasi di antaranya meningkatkan keterampilan negosiasi, manajemen waktu, jiwa leadership ditumbuhkan, memperhatikan daya saing, kualitas produk, menjaga dan menjalin kemitraan, memastikan tujuan, dan yang paling penting menjaga komitmen. Coba hal itu semua diperhatikan maka koperasi akan lebih maju dan anggota semakin sejahtera.
Perubahan yang kecil dari satu anggota akan berdampak jika anggota tersebut menanamkan kembali kepada anggota yang belum mengikuti diklat ini. Karena anggota yang telah bertambah wawasan akan dapat mengubah persepsi anggota lainnya terhadap koperasi yang dinaunginya.
Di akhir acara, Kepala Bidang Kelembagaan dan SDM Dinas Koperasi dan UMKM membuka kembali mindset anggota koperasi “Jangan difikir bahwa mengikuti koperasi hanya berorientasi pada simpan pinjam saja. Kita menggunakan fasilitas lainnya untuk mensejahterahkan ibu-ibu sebagai anggota koperasi. Kalau mau maju bareng ya beli produknya koperasi. Misalnya jumlah anggota 50 dan membutuhkan beras tiap anggota 30kg perbulannya. Sudah berapa omsetnya dan itu semua akan kembali pada ibu semuanya. Harga dikoperasi relative mahal karena membeli (kulakan) sedikit coba kalau banyak harga dikoperasi ibu akan mejadi lebih murah”.
“Kami berharap yang belum tau menjadi tau dan yang sudah tau berbagi informasi ke anggota lainnya supaya koperasi semakin maju”, imbuhnya.