Accessibility Tools

  • Increase Text
  • Decrease Text
  • Grayscale
  • Negative Contrast
  • Links Underline
  • Text to Speech
  • Reset

Berita

Inovboyo 2025 Dorong Roda Ekonomi Surabaya Lewat Inovasi 46 Gagasan Unggul

Senin, 7 Juli 2025 | 2 hari yang lalu

Kompetisi inovasi bergengsi tahunan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Inovboyo (Inovasi Surabaya) 2025, kembali digelar dengan fokus khusus pada pengembangan infrastruktur dan mitigasi bencana. Namun, di balik tema besar tersebut, Inovboyo 2025 juga menyimpan potensi besar untuk menggerakkan roda perekonomian kota pahlawan ini. Dengan 46 inovasi yang lahir dari berbagai Perangkat Daerah (PD), DPRD, hingga tingkat kecamatan dan kelurahan, ajang ini diharapkan mampu menciptakan dampak ekonomi yang signifikan dan berkelanjutan.

 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan, Inovboyo bukan sekadar ajang penghargaan, melainkan platform strategis yang secara langsung maupun tidak langsung berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Surabaya.

 

Salah satu visi besar Inovboyo 2025 adalah mewujudkan Ekonomi Sirkular dan Berkelanjutan. Ini berarti inovasi yang dihasilkan diharapkan mampu mengubah limbah menjadi sumber daya baru, seperti limbah organik menjadi energi terbarukan atau sampah plastik menjadi material konstruksi. 

 

“Implementasi inovasi semacam ini tidak hanya mengatasi masalah lingkungan, tetapi juga membuka peluang bisnis baru, menciptakan lapangan kerja di sektor daur ulang, dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya primer,” kata Irvan, Senin (7/7/2025).

 

Di ketahui, ada 46 inovasi yang siap berkompetisi, mulai dari optimalisasi program kerja hingga efisiensi operasional di berbagai PD dan inovasi dari masyarakat umum, setiap gagasan memiliki potensi untuk menyumbangkan nilai ekonomi. 

 

Misalnya, inovasi dalam Pelayanan Publik seperti digitalisasi layanan masyarakat akan memangkas birokrasi, menghemat waktu dan biaya bagi warga dan pelaku usaha, sehingga meningkatkan efisiensi ekonomi secara keseluruhan.

 

“Melalui Inovboyo 2025, Pemkot Surabaya tidak hanya membangun fondasi kota cerdas, tetapi juga secara aktif mendorong penciptaan nilai ekonomi baru, memberdayakan masyarakat, dan menjadikan inovasi sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan menuju Surabaya 2050,” terangnya.

 

Inovasi berbasis ekonomi yang dilombakan dalam Inovboyo kali ini ada berbagai jenis, diantaranya inovasi dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Surabaya, yakni melalui MON PD (Monitoring Pajak Daerah) untuk meningkatkan efisiensi monitoring pajak daerah, layanan Pembayaran PBB Online untuk memberikan kemudahan pembayaran PBB secara online, Tax Surveillance untuk transparansi monitoring transaksi objek pajak, e-SPPT PBB untuk wajib pajak mencetak SPPT PBB mandiri, e-SIDATRA untuk meningkatkan transparansi pengelolaan dana transfer, e-Payment untuk meningkatkan efisiensi pelaporan belanja keuangan daerah, SIMBADA untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan barang milik daerah, Sigasda untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset daerah, dan e-Budgeting untuk meningkatkan transparansi pengelolaan anggaran.

 

Tak hanya itu saja, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ((DPM-PTSP) Surabaya juga memiliki inovasi dalam bidang ekonomi, antara lain, Surabaya Single Window yang digunakan untuk mempercepat proses perizinan dan non perizinan, Mal Pelayanan Publik Virtual untuk meningkatkan nilai ease of doing business, Klik Investasi untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, AIS (Anugrah Investasi Surabaya) untuk membangun ekosistem investasi yang transparan, Lapis Lupis untuk meningkatkan iklim investasi yang kondusif, serta SIP UMKM yang digunakan untuk mengelola data UMKM secara terstruktur.

 

Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan (Dinkopumdag) Surabaya juga memiliki inovasi di bidang ekonomi, yakni Awasi Boyo yang digunakan untuk meningkatkan efektivitas pengawasan koperasi.

 

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya meluncurkan inovasi dalam bidang ekonomi, yakni melalui Ladang Pangan yang digunakan untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga miskin, Alarm Boyo untuk meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir, dan Kasur Boyo untuk mengurangi biaya belanja pangan keluarga.

 

Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Surabaya juga berinovasi dalam bidang ekonomi, seperti Peken yang digunakan untuk memfasilitasi penjualan UMKM secara online. 

 

Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya juga meluncurkan inovasi dalam bidang ekonomi, seperti PADi (Pendapatan Asli Daerah Real Time) yang digunakan untuk memantau PAD dengan data real time.

 

Bagian Pengadaan Barang/Jasa dan Administrasi Pembangunan Kota Surabaya memiliki Klinik Pengadaan Barang/Jasa yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman UKM mengenai pengadaan barang/jasa.

 

Selanjutnya, Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BPSDA) Kota Surabaya juga berinovasi dalam bidang ekonomi, seperti Sinkronisasi kinerja BUMD yang digunakan untuk optimalisasi BUMD melalui monitoring kinerja real-time. Ada pula inovasi Kios Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang digunakan untuk mengendalikan inflasi dan harga bahan pokok, serta Wasmating yang digunakan untuk pengawasan distribusi LPG bersubsidi.

 

Kecamatan Asemrowo Surabaya juga berinovasi dalam bidang ekonomi, seperti DOA (Dodolan Asemrowo Asik) yang digunakan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan UMKM.

 

Kecamatan Benowo Surabaya, berinovasi melalui Kampung Sepatu Workshop untuk membangkitkan industri sandal/sepatu, dan inovasi Wisata Telaga Semanggi untuk pemberdayaan ekonomi lokal melalui wisata.

 

Kecamatan Gayungan Surabaya berinovasi melalui Kampung Vanili Gayungan sebagai menambah lapangan pekerjaan dan taraf hidup. Ada pula Kecamatan Kenjeran Surabaya yang meluncurkan inovasi berupa Kampung UMKM Sejahterah yang digunakan untuk mendorong UMKM sebagai pondasi ekonomi. 

 

Kecamatan Lakarsantri Surabaya tak mau kalah, pihaknya berinovasi melalui Klinik UMKM sebagai upaya peningkatan kualitas UMKM, dan Pasar Ndeso Nyi Pandan Sari yang digunakan untuk pengembangan ekonomi masyarakat desa.

 

Kecamatan Gunung Anyar Surabaya juga berinovasi melalui Rumah Wirausaha sebagai upaya pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran, serta Sabet Petasan yang digunakan untuk membangun iklim perekonomian yang sehat.

 

Kecamatan Jambangan Surabaya juga meluncurkan inovasi berupa Satu Padu yang digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, dan Kampung Jago Karah Farm sebagai upaya meningkatkan pendapatan peternak.

 

Kecamatan Pabean Cantian Surabaya juga ikut berkontribusi melalui inovasi Pakar Pisan sebagai upaya penyerapan tenaga kerja dan peningkatan produktivitas, serta Kelompok Jahit Dadi Juara yang merupakan upaya dalam memberdayakan anggota dan menciptakan peluang ekonomi.

 

Kecamatan Rungkut Surabaya berinovasi melalui Gerai UMKM untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui UMKM, serta Pengembangan Kampung Kue sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

 

Kecamatan Tambaksari Surabaya berinovasi melalui program Simpul yang digunakan untuk meningkatkan daya saing dan kualitas produk UMKM. Kecamatan Tandes Surabaya memiliki inovasi berupa program Rumah Sabun Tandes Sejahtera untuk meningkatkan pendapatan UMKM melalui sabun cair, dan terakhir Kecamatan Tenggilis Mejoyo dengan inovasinya berupa Kampung Lele sebagai upaya meningkatkan pendapatan dan menciptakan lapangan pekerjaan.

 

Irvan menerangkan bahwa Lomba Inovboyo 2025 tidak hanya berfokus pada bidang ekonomi. Kali ini, ada sekitar 342 inovasi yang dilombakan oleh jajaran PD di lingkungan Pemkot Surabaya, meliputi dinas, badan, DPRD, RSUD, hingga tingkat kecamatan. Ratusan inovasi tersebut terbagi dalam 17 kategori, di antaranya ekonomi, teknologi informasi, administrasi kependudukan, kesehatan, sosial, pendidikan, lingkungan, ketenteraman dan ketertiban, budaya, kepemudaan, perdagangan, tata ruang, ketenagakerjaan, perhubungan, pelayanan publik, dan pekerjaan umum.

 

“Inovboyo 2025 hadir sebagai katalis revolusi urban yang akan mentransformasikan Surabaya menjadi kota yang living innovation ecosystem, atau sebuah kota yang bernapas dengan inovasi, berdetak dengan kreativitas, dan tumbuh dengan kolaborasi lintas generasi. Sesuai dengan visi ini, maka setiap sudut kota akan menjadi laboratorium terbuka sehingga ide-ide brilian lahir, berkembang, dan menciptakan dampak nyata bagi masyarakat Surabaya ke depannya,” pungkasnya. (*)


 

Berita Lainnya