Dinkominfo-Pemerintah Kota Surabaya bekerja sama dengan Dekranasda Kota Surabaya menggelar Pekan Kreatif Srikandi dan Puncak HUT Dekranasda Kota Surabaya. Bertempat di ITC Mega Grosir Surabaya, Minggu (19/10) acara tersebut mengundang UKM binaan Pemkot Surabaya dan Dekranasda. Acara tersebut dibuka dengan Mars UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) KSM Lakarsantri yang terpilih menjadi juara lomba mars sebelumnya.
Pada kesempatan tersebut dilakukan pemberian tropi dan piagam kepada peserta lomba best UPPKS dan mars UPPKS. UPPKS KSM Sambikerep, Genteng, Simokerto secara berurutan terpilih menjadi juara. Sedangkan untuk kategori Top Tim Semampir, Jambangan, Simokerto. Untuk kategori mars UPPKS secara berurutan Lakarsantri, Pabean Cantikan, dan Gununganyar.
Tri Rismaharini, walikota Surabaya dalam sambutannya mengatakan, pada tahun 2015 akan ada Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Menurutnya, MEA bisa menjadi peluang jika warga Surabaya siap. Sebaliknya bisa menjadi ancaman jika warga Surabaya belum siap. Ia menambahkan, anak-anak Surabaya akan berkompetisi tidak hanya dengan negara sendiri, tapi juga berkompetisi dengan negara asing.
Walikota Surabaya menghimbau warga untuk mendaftarkan merk kepada instansi terkait. Selama ini Pemerintah kota Surabaya telah memfasilitasi melalui Rumah Bahasa. Hal tersebut dilakukan mengingat pada 2015 seluruh tenaga kerja baik di bidang produksi barang maupun jasa harus memiliki sertifikat. Ia mengharap warga tidak menjadi penonton di negeri sendiri.
Dalam kesempatan tersebut Walikota mengajak beberapa pemilik UKM untuk berbagi kisah sukses. Salah satunya Nuraini dari rumah produksi Dupak Makmur Bersama. UKM tersebut berdiri di atas tanah eks lokalisasi yang kini dapat memberdayakan masyarakat sekitar. Produk dari UKM tersebut diekspor dan perbulannya mendapat omzet ratusan juta Rupiah. (pri)

Tri Rismaharini, walikota Surabaya dalam sambutannya mengatakan, pada tahun 2015 akan ada Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Menurutnya, MEA bisa menjadi peluang jika warga Surabaya siap. Sebaliknya bisa menjadi ancaman jika warga Surabaya belum siap. Ia menambahkan, anak-anak Surabaya akan berkompetisi tidak hanya dengan negara sendiri, tapi juga berkompetisi dengan negara asing.
Walikota Surabaya menghimbau warga untuk mendaftarkan merk kepada instansi terkait. Selama ini Pemerintah kota Surabaya telah memfasilitasi melalui Rumah Bahasa. Hal tersebut dilakukan mengingat pada 2015 seluruh tenaga kerja baik di bidang produksi barang maupun jasa harus memiliki sertifikat. Ia mengharap warga tidak menjadi penonton di negeri sendiri.
Dalam kesempatan tersebut Walikota mengajak beberapa pemilik UKM untuk berbagi kisah sukses. Salah satunya Nuraini dari rumah produksi Dupak Makmur Bersama. UKM tersebut berdiri di atas tanah eks lokalisasi yang kini dapat memberdayakan masyarakat sekitar. Produk dari UKM tersebut diekspor dan perbulannya mendapat omzet ratusan juta Rupiah. (pri)