Accessibility Tools

  • Increase Text
  • Decrease Text
  • Grayscale
  • Negative Contrast
  • Links Underline
  • Text to Speech
  • Reset

Berita

Pelajari Inovasi Terbaru, Rombongan Benchmarking Diklat PIM III Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemprov Sumatera Selatan Kunjungi Surabaya

Selasa, 8 Oktober 2019 | 5 tahun yang lalu

Dinkominfo-Keberhasilan Pemerintah Kota Surabaya dalam membuat inovasi-inovasi terbaru  menjadi magnet bagi banyak pemerintah atau instansi di daerah lain untuk datang dan belajar tentang resep keberhasilan tersebut, selasa, (8/10). Kali ini giliran Benchmarking Diklat PIM III Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemprov Sumatera Selatan datang berkunjung untuk belajar dan bertukar pengalaman.
Bertempat di Graha Sawunggaling Kota Surabaya, rombongan Benchmarking Diklat PIM III Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemprov Sumatera Selatan disambut langsung oleh Wali Kota Surabaya yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum Hidayat Syah. 
Ketua Rombongan Benchmarking Diklat PIM III Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemprov Sumatera Selatan Tarbiyah, mengatakan tujuan datang ke Pemerintah Kota Surabaya adalah untuk belajar dan bertukar pikiran tentang inovasi yang ada di Surabaya. "Kami sengaja datang kemari dengan maksud untuk belajar dan bertukar pikiran mengenai Kota Surabaya. Dan dasar kami datang kesini karena Kota Surabaya sudah terkenal dengan berbagai macam inovasi terbarunya" ujar Tarbiyah.
Setelah itu Hidayat Syah selaku Asisten Administrasi Umum memberikan paparan kepada rombongan diklat tentang Kota Surabaya. "Di Kota Surabaya ini, penduduk aslinya sekitar 3 juta jiwa. Tapi pada malam hari bisa mencapai 5 juta, karena banyak sekali orang dari luar kota yang bekerjanya di Surabaya" kata Hidayat Syah.
Asisten Bagian Umum tersebut melanjutkan tentang sistem pemerintahan yang sudah berbasis elektronik atau yang kerap disebut dengan Electronic Government (e-Gov). Ia juga mengatakan bahwa di Kota Surabaya, pelayanan di kecamatan sudah berganti dari yang sebelumnya melakukan pelayanan administratif sekarang sudah sepenuhnya berubah menjadi pelayanan publik. 
Masih menurut Hidayat Syah, sekolah SD dan SMP Negeri di Surabaya sudah bebas bayar SPP. Karena Wali Kota Surabaya sangat ingin pendidikan di Surabaya lebih baik lagi tanpa memikirkan masalah biaya. Selain itu, beberapa sekolah di Surabaya juga sudah menjalankan sistem Inclusion School, dimana anak-anak berkebutuhan khusus bisa bersekolah dengan tenang bersama dengan anak-anak biasa. 
Setelah memberikan paparan, acara dilanjutkan dengan bertukar cinderamata dan setelah itu peserta benchmarking akan langsung menuju lokus penelitian yakni di 4 lokasi diantaranya Dinas Pendidikan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Sosial dan Badan Perencanaan Pembangunan.

Berita Lainnya