Dinkominfo- Pengelolaan sistem pemerintahan berbasis elektronik atau yang kerap dikenal dengan istilah e-Government atau e-Gov, sukses diterapkan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Semua pelayanan dan pemerintahan di lingkup Pemkot Surabaya sudah berbasis elektronik yang lebih mudah dan juga lebih efisien dan efektif untuk digunakan. Tentunya, hal ini menjadi magnet bagi banyak pihak untuk datang dan menggali ilmu lebih dalam mengenai kunci sukses ini.
Senin (23/12), rombongan dari Pemerintah Kabupaten Bone dan juga dari Kabupaten Tanah Laut datang ke Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya untuk langsung belajar tentang pengelolaan e-Gov di Pemkot Surabaya.
Najamuddin, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kabupaten Bone mengatakan bahwa kedatangannya beserta rombongan pagi ini adalah untuk mengadakan kerjasama dengan Pemkot Surabaya tentang sistem pengelolaan keuangan daerah dan juga penilaian kinerja. Senada dengan Najamuddin, Tony Nursofyan sebagai Kepala Sub-Bagian Kerjasama Pemerintahan Kabupaten Tanah Laut juga menjelaskan maksud dan tujuannya datang ke Pemkot Surabaya adalah untuk menjajaki peluang kerjasama atau MoU tentang pengelolaan e-Gov dan juga tentang ketahanan sistem.
Cahyo Utomo, Sekretaris Dinas Kominfo Kota Surabaya dalam paparanya menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya tidak hanya melakukan kerjasama atau MoU dengan pemerintah daerah di Indonesia, namun juga dengan berbagai stakeholder yang ada di Kota Surabaya. Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat semua pelayanan publik dan kinerja di Kota Surabaya, agar semuanya bisa memiliki visi yang sama.
Menurut Cahyo, sistem pemerintahan berbasis elektronik yang diterapkan oleh Pemkot Surabaya membuat pelayanan publik dan juga kinerja internal menjadi lebih mudah, cepat, dan efisien. Pekerjaan yang dilakukan juga lebih aman karena bisa dimonitor langsung secara real-time. Ia memberikan contoh lewat Musrenbang, warga bisa menyampaikan usulan pembangunannya kepada pemerintah kota dan usulan tersebut bisa dicek langsung apakah disetujui atau ditolak beserta alasannya.
Cahyo juga mengatakan bahwa seluruh sistem pelayanan di Kota Surabaya yang telah memakai sistem elektronik akan tidak efisien jika warganya tidak bisa menggunakannya. Oleh sebab itu, Pemkot Surabaya menyediakan Broadband Learning Center (BLC) sebagai sarana pembelajaran teknologi dan informasi secara gratis. Selain itu, Pemkot Surabaya juga menyediakan internet gratis sampai di tingkat RT/RW agar pelayanan publik yang sudah dibuat bisa digunakan oleh seluruh warganya.