Accessibility Tools

  • Increase Text
  • Decrease Text
  • Grayscale
  • Negative Contrast
  • Links Underline
  • Text to Speech
  • Reset

Berita

Hadiri Plasma Darah Konvalensen, Wali Kota Surabaya : “Saya harus mengutamakan rakyat”

Sabtu, 6 Maret 2021 | 3 tahun yang lalu

Plasma konvalesen atau plasma darah dari pasien yang sembuh dari infeksi virus corona dianggap berpotensi menjadi terapi yang aman untuk pasien Covid-19.

Plasma konvalesen adalah plasma darah yang diambil dari pasien Covid-19 yang telah sembuh, dan kemudian diproses agar dapat diberikan kepada pasien yang sedang terinfeksi virus SARS-Cov-2 penyebab Covid-19 yang dalam penanganan saat ini.

Di Surabaya sendiri, donor darah ini sudah dijalankan. Banyak penyitas Covid-19 asal Surabaya yang telah mendonorkan plasma darah konvalensennya. Seperti pagi ini, sabtu (6/3) donor darah konvalensen kembali digelar di Suara Surabaya Centre.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang mendatangi acara tersebut mengungkapkan Kota Surabaya telah memiliki beberapa agenda peresmian yang akan di resmikan dalam waktu dekat. Namun, karena kendala pandemi Covid-19 hal tersebut tidak jadi dilaksanakan.

“Jadi karena Covid-19 terkait museum seni kita itu ya, ditunda karena covid-19. Karena berat dari saya kini harus mengutamakan yang mana, saya harus mengutamakan rakyat untuk bisa bekerja mendapatkan penghasilan untuk kehidupan keluarganya. Atau saya tidak mengutamakan prasasti yang mungkin nama saya akan menjadi bagus” ujar Eri Cahyadi.

Selain itu, Wali Kota Surabaya ini juga mengungkapkan keinginannya untuk senantiasa mensejahterahkan warga Surabaya. “Saya insya allah tidak akan melakukan itu, buat saya prasasti nama saya tidak penting. Tapi yang penting adalah bagaimana rakyat surabaya ini bisa bahagia dan punya pekerjaan. Bagaimana masyarakat juga memiliki kemampuan secara ekonomi” lanjut Wali Kota Surabaya tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Eri juga menyampaikan jika masyarakat dan musisi menginginkan adanya musik untuk hiburan. Sehingga Pemkot Surabaya juga akan menyediakan pentas tersebut dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan.

“Nanti bisa dengan penonton yang dibatasi atau jika memungkinkan juga bisa kan melakukan pentas tanpa adanya penonton” pungkasnya” tutup Eri Cahyadi.

Berita Lainnya